Fondasi Studi Rantau Negeri

Fondasi Studi Rantau Negeri

Percaya atau tidak, belajar di luar negeri memiliki beberapa prinsip yang sama dengan menikah. Keduanya melibatkan komitmen, menghindari kegagalan dan dimulai dengan mencari ‘sesuatu yang tepat’. Sebelum mengatakan “ya”, kamu harus 100% yakin dengan apa yang kamu inginkan terlebih dahulu. Melakukan hal tersebut akan menyelamatkan kamu dari kemungkinan untuk berubah pikiran. Baik program, universitas, negara tujuan atau pasangan hidup.

Universitas di luar menawarkan berbagai macam program. Sekali lagi, berbagai macam. Goldsmiths misalnya, ada Master of Arts dalam subjek ‘Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Memahami Pelecehan Seksual’. Bagi saya, pertama saya melihat jurusannya terlebih dahulu, diikuti oleh universitas dan negara. Kamu bisa mulai dari mana saja. Jangan malas, lakukan penelitian, temukan kedamaian jiwa, meditasi, atau apa pun kecuali membiarkan orang lain membuat pilihanmu. Kamu tidak akan membiarkan orang lain memutuskan dengan siapa kamu akan menikah, kan? Saya harap tidak, karena kamu yang akan melalui semua lintang kehidupan itu, bukan orang lain. Saya percaya bahwa ketika kamu 100% yakin dengan pilihan mu, semakin besar kemungkinan kamu akan menyukainya. Kemudian jika kamu suka, kamu akan bisa menikmati bagian paling sulit sekalipun.

Abroad2

Abroad1

Bohong jika saya mengatakan, saya tidak punya motif tersembunyi saat belajar di luar negeri. Ini adalah kesempatan untuk bisa bepergian dan tinggal di negara yang saya suka. Meskipun salah satu teman saya berkata, “Having fun needs money“. Kamu mungkin telah mendengar tentang bagaimana uang adalah masalah sensitif bagi siswa. Teman-teman saya di sini harus mencari pekerjaan paruh waktu dan ada yang harus menunda studinya karena alasan keuangan.

Namun, jika kamu menyukai apa yang kamu pilih, kamu bisa bersenang-senang, gratis. Belajar akan menyenangkan karena kamu dapat belajar tentang hal-hal yang benar-benar kamu suka. Bahkan jalan-jalan atau berjalan sendirian di sekitar kota bisa menyenangkan. You are where you want to be. Apakah belajar di luar negeri lebih banyak sengsara daripada keasikannya? Silahkan kamu yang putuskan sendiri.

Satu hal yang pasti, kamu akan tumbuh dari situ.

Photo / text : Emerentiana Yuan