Tidak ada salahnya sekali kali melambat, karena badan sama seperti pikiran. Perlu keluar sejenak dan memberikan pijatan lembut melalui musik. Berikut beberapa referensi musik melambat untuk kamu sembari bersantai di kafe, di jalan maupun di rumah :
1.IKKUBARU : Indonesian city pop
City pop adalah genre yang muncul dan berkembang di jepang pada tahun 80an yang di populerkan oleh Tatsuro Yamashita , kental dengan campuran funk, disco, dan jazz membuat genre ini mempunyai irama yang sangat catchy. sesuai dengan nama city pop, musik nya sangat pas dinikmati sambil berkendara di malam hari tanpa destinasi pasti , terlibat percakapan panjang bersama kekasih (yang punya) atau sahabat dan ditemani lampu-lampu kota yang menyinari sepanjang perjalan, seakan macet hanya bagian dari mitos masyarakat Jakarta.
Lalu siapa sih Ikkubaru ini? Ikkubaru adalah kuartet asal Bandung yang berisikan Muhammad Iqbal (Vocal, Keyboard, Guitar) Rizki Firdausahlan (Vocal, Guitar) Muhammad Fauzi Rahman (Bass) Banon Gilang (Drum) yang memainkan city pop sebagai genre musik mereka, merupakan suatu penyegaran pada perkembangan musik Indonesia.
Ikkubaru telah merilis EP berjudul “hope your smile” dan satu buah full album “amusement park” pada tahun 2014 yang dirilis oleh perusahan records Jepang, cool right?. Ikkubaru menyajikan music city pop dengan balutan jazz dan funk yang kental tanpa menghilangkan unsur catchy dari pop, merupakan nutrisi yang baik untuk telinga para mazzers!, untuk yang penasaran dengan musik Ikkubaru dapat mendengarkan teaser album Amusement Park dibawah., have a good sound for your ear mazzers!
[soundcloud url=”https://api.soundcloud.com/tracks/158274485″ params=”color=ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false” width=”100%” height=”166″ iframe=”true” /]
2. Retroism Futuristic : Future Collective
Kita percaya mengenai 2 hal dalam musik, pertama : berkembang nya zaman membuat musik menjadi lebih kaya dan dapat menciptakan bunyi-bunyi baru yang belum pernah ada sebelumnya , kedua : musik yang dibuat di era dimana kita (penulis dan mungkin pembaca) belum ada menjadi hal baru untuk kita dan menarik untuk didengar dan dipelajari.
Nah, bagaimana kalo 2 hal tersebut dikombinasikan menjadi satu mazzers? Merekalah Future Collective. Future Collective adalah grup indietronica yang dibentuk oleh Sawi Lieu dan Tida Wilson, memainkan suara dengan tema 80s retro-futurism, dengan pengaruh kuat dari spaceage pop sampai krautrock. Dibalut dengan efek sound masa kini, membuat kombinasi dari suara era 60’s dan electronica era sekarang terdengar sangat megah.
Album pertama mereka pun yang bertajuk ‘Ensemble Instrumental de Musique Contemporaine’ berhasil memenangkan penghargaan ICEMA (Indonesia Cutting Edge Music Award) di kategori “Best Electronic Music”. Untuk kalian yang menyukai Air, Belbury Poly, The Free Design, Neu!, Santamonica (Jakarta), maka Future Collective bisa jadi favorit kamu mazzers.
[soundcloud url=”https://api.soundcloud.com/tracks/154323390″ params=”color=ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false” width=”100%” height=”166″ iframe=”true” /]
[soundcloud url=”https://api.soundcloud.com/tracks/144941614″ params=”color=ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false” width=”100%” height=”166″ iframe=”true” /]
text/research : @sujatxmiko
photo : @sevencrow
ikkubaru
future collective