Perpanjangan Garis Kuliner Asia di Melbourne Central

Perpanjangan Garis Kuliner Asia di Melbourne Central

Hai, hari tidak akan berlalu dengan baik jika makanan yang kamu makan selalu itu itu saja. Selama berapa lama kamu bisa tahan hanya makan tempe, tahu dan sup? Satu tahun? 6 bulan? apa satu minggu saja sudah bosan? Itulah sebabnya manusia, seperti aku, kamu, keluarga kita mencari menu makanan baru setiap hari. Eh, nyatanya kami punya beberapa inspirasi untuk makan di luar negeri. Negara yang mempunyai kategori “liveable country” menurut teman teman Indonesia yang tinggal disana. Melbourne.

DSC02318

Satu hal yang membuat Melbourne tempat yang dapat selalu ditinggali orang Indonesia. Karena banyak makanan Asia disini. Benar. Sangat banyak. Sebanyak apa? sampai masuk ke lantai bawah tanah atau basement pun, resto Asia juga. Gami, sebenarnya ada dimana mana sekitar Melbourne. Chicken and beer culture from Korea. Memang benar enak ayamnya, walau ayam goreng saja lho. Apalagi yang dilapisi dengan saus gochujang .

DSC02317

DSC02313

Melengos lagi ke tempat tujuan lain, berdasarkan rekomendasi salah satu chef teman kami. Chin chin, satu restoran Asian Fusion yang memiliki spesialisasi di Chinese food. Jangan salah, karena bukan selalu Chinese food berhubungan dengan mangkok dan meja bundar. Fine dining experience with mouth watering crispy meat, strong herbs and seasoning, raw-like-sushi fishes and good wines. That’s how we explain our experience.

DSC02230

DSC02224

DSC02223

Tidak lupa sebagai kota dimana kopi-wanita-hijau-lingkaran tidak laku, Melbourne memiliki speciality coffee shop di setiap gangnya. Salah satu yang bikin kami berputar putar mencari adalah Monk Bodhi Dharma. Tempat ini penuh dengan menu vegetarian, tapi tetap kopinya… wuih. Kebetulan salah satu barista yang melayani kami, katanya salah satu yang menang kompetisi. We’d like some large cap please (cap = cappucinno). Share you more about Melbourne later, mazzers!

DSC02375

DSC02383

DSC02377

DSC02379

DSC02380

Photo : @sevencrow