Ketatnya protokol kesehatan dan adanya rasa khawatir di tengah masyarakat kini menjadi perhatian khusus oleh pelaku bisnis kuliner. Mau tidak mau harus beradaptasi pada perubahan saat ini.
Dengan adanya pandemi, membuat perubahan pada kebiasaan dalam menikmati makanan di restoran. Padahal sebagai pelaku usaha kuliner, menikmati sajian makanan secara langsung dan disantap selagi hangat merupakan pengalaman tersendiri bagi pelanggan yang datang.
Tak dipungkiri lagi, pandemi ini memberikan dampak terhadap banyak usaha, salah satunya kuliner. Mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga restoran ternama sekalipun.
Namun di sisi lain masih ada yang dapat bertahan dan bangkit meski Corona tengah menghantam. Salah satunya Claypot Popo dengan keunggulan ragam menu rumahan khas chinese food.
Bersama kenangan yang melekat di benak pemiliknya akan masakan sang nenek, sukses membuat Claypot Popo tetap bertahan hingga sekarang.
Berbagai menu makanan yang disajikan merupakan makanan buatan sang nenek kepada cucunya. Bahkan Claypot Popo sendiri memiliki arti “mangkuknya nenek”.
Meski memiliki tempat yang cukup mungil yaitu 10×2 meter. Claypot Popo justru dapat memberi kesan nyaman kepada setiap pembelinya dengan nuansa pernak penik budaya tionghoa. Itu yang membuat pengunjung seakan-akan tengah menikmati hidangan di kota Pecinan.
Bangunan yang memiliki dua lantai ini memiliki menu yang cukup sederhana. Seperti, Claypot Siram Telur Mentah dengan harga Rp 25 ribu.
Namun bagi kalian yang tidak dapat mekan dengan telur mentah, tempat ini juga menyediakan Claypot Siram Telur Matang dengan harga yang sama.
Selain itu kalian juga bisa memilih menu yang berasal dari daging ayam ataupun sapi dengan harga yang terjangkau dan disajikan secara super panas.
Bagi kalian yang penasaran, Claypot Popo terletak di Jalan Agus Salim No. 23 B, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. Tempat ini mulai buka pada 11.00 WIB hingga 20.30 WIB.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Claypot Popo menawarkan harga per menunya berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 45 ribu untuk satu porsinya. Cukup terjangkau bukan?
