Mau Kenal Punk Rock? Tonton 5 Film Ini

Mau Kenal Punk Rock? Tonton 5 Film Ini

Punk, dengan semangat pemberontakan dan kurangnya penghormatan pada berbagai institusi membuatnya sulit ditangkap dalam pembuatan film arus utama.

Tetapi ketika punk jatuh ke kancah musik dan menjadi tua klasik, dapat menjadikannya arus utama. Bermetamorfosis menjadi “alternative rock”. Punk akan selalu menemukan jati dirinya sendiri.

Kali ini beberapa film telah menangkap energi dan etos punk tanpa sentuhannya mengabaikan bagian cadas dari punk rock. Apa saja film tersebut? Cekidot.

Repo Man (1984)

Ini merupakan film komedi gelap sci-fi Amerika yang ditulis dan disutradarai oleh Alex Cox dan dibintangi Harry Dean Stanton bersama Emilio Estevez.

Film ini menceritakan seorang punk muda (Estevez) yang terjebak dalam pengejaran Chevrolet Malibu misterius. Dengan lagu-lagu dari Iggy Pop, Black Flag, The Plugz, FEAR, dan Circle Jerks. Punk Rock menjadi soundtrack yang sempurna.

Sid and Nancy (1986)

Film ini juga dikenal sebagai Sid and Nancy : Love Kills. Adalah sebuah film biopik Inggris tahun 1986 yang disutradarai oleh Alex Cox, ditulis bersama dengan Abbe Wool, dan dibintangi oleh Gary Oldman (Sid Vicious) dan Chloe Webb (Nancy Spungen).

Film ini menggambarkan kehidupan Sid Vicious, bassis legenda punk rock Sex Pistols, dan hubungannya yang destruktif dengan pacarnya, Nancy Spungen.

Film ini juga menampilkan penampilan pendukung dari David Hayman, Xander Berkeley, dan Courtney Love. Tentu saja ada Sid Vicious membawakan versi punk lagu Frank Sinatra.

SLV Punk (1999)

Ini merupakan film komedi drama Amerika Serikat tahun 1999 yang disutradarai oleh James Merendino. Pada film ini mengkisahkan penggemar punk rock muda Steven “Stevo” Levy, seorang lulusan perguruan tinggi yang tinggal di Salt Lake City. Karakter tersebut digambarkan sebagai seorang punk rocker pada pertengahan 1980-an.

Film ini terpilih sebagai fitur malam pembukaan di Festival Film Sundance 1999. James Merendino membuat film ini berdasarkan pengalamannya tumbuh di scene punk lokal Salt Lake City. Meskipun film tersebut bukan otobiografi, Merendino mengatakan bahwa banyak karakter didasarkan pada orang-orang yang di kenal saat itu.

We Are the Best (2014)

We Are the Best merupakan film drama Swedia yang ditulis dan disutradarai Lukas Moodysson dan diadaptasi dari novel grafis Never Goodnight oleh istrinya, Coco Moodysson. Film ini diputar di bagian Presentasi Khusus di Festival Film Internasional Toronto 2014.

Tahun 1982 di kota Stockholm, Bobo dan Klara adalah gadis berusia 13 tahun yang dikucilkan oleh teman sebayanya karena kecintaan mereka pada punk rock. Tomboy, dengan rambut pendek dan pakaian longgar, mereka menjadi sumber kemurkaan para remaja laki-laki yang bermain di band rock bernama Iron Fist di sentrum kepemudaan mereka.

Dua gadis ini memulai band mereka sendiri untuk mengganggu anak laki-laki tersebut meskipun tidak ada yang bisa memainkan alat musik. Bobo merasa diabaikan oleh ibu tunggalnya dan menggunakan punk sebagai sarana pelarian. Klara marah dan politis dan menulis lirik sinis yang dinyanyikan.

Green Room (2016)

Ini merupakan film horor-thriller yang disutradarai oleh Jeremy Saulnier dan diproduksi oleh Neil Kopp, Victor Moyers dan Anish Savjani.

Film yang dibintangi Anton Yelchin, Joe Cole, Imogen Poots dan Patrick Stewart ini berfokus pada band punk rock yang diserang oleh skinhead neo-Nazi setelah menyaksikan pembunuhan di sebuah klub terpencil di Pacific Northwest.

Film ini berawal dari keinginan Saulnier untuk menyutradarai sebuah film thriller berlatar ruangan hijau. Film ini secara aneh berhasil menggabungkan sensasi punk secara genre dengan estetikanya.