Faith in Flight : #nothingtolose

Faith in Flight : #nothingtolose

Mei 1998. Pertama kali saya naik pesawat terbang dan pertama kali saya tahu bahwa ada orang-orang yang bekerja di dalam pesawat. Mereka di sebut awak kabin, atau pramugari/a. Pekerjaannya terlihat mudah. Senyum, berjalan di lorong kabin, membagikan makanan dan minuman dan ngobrol dengan penumpang. Itu yang ada di kepala saya sampai tahun 2013 tentang pekerjaan seorang awak kabin.

Tahun 2013 adalah titik dimana kehidupan saya berubah total. Saya baru selesai sidang S1, bahkan wisuda saja belum, namun beberapa minggu setelah saya selesai sidang, saya berangkat ke Negeri Ginseng untuk menjalani pelatihan awak kabin untuk salah satu maskapai penerbangan disana. Excited. Tidak ada kata lain yang bisa menggambarkan perasaan saya saat itu.
Malam ini malam natal, dan saya harus bertugas. Penerbangan pertama! Perasaan saya tidak bisa di gambarkan. Takut, semangat, bingung, semua jadi satu. Takut terlihat bingung dan tidak tahu harus berbuat apa di pesawat, takut kalau di tanya penumpang saya tidak bisa jawab, tapi juga semangat karena saya akan ke Hawaii! Natal pertama di Hawaii.

Tipe pesawat yang saya gunakan adalah Boeing 747, ada crew rest compartment di pesawat ini, dan setiap airlines memiliki aturan masing-masing mengenai legal rest untuk awak kabin nya. Saya beruntung karena saya memiliki waktu istirahat di crew rest compartment karena waktu penerbangan saya tergolong cukup singkat.

Crew rest compartment (CRC) di setiap pesawat bentuk nya berbeda-beda, dan tidak semua pesawat menyediakan CRC. Pesawat kecil dengan 1 lorong (di sebut juga narrow body aircraft), biasanya tidak menyediakan CRC, namun kebanyakan pesawat 2 lorong (wide body aircraft) memiliki CRC. CRC biasa berisi ranjang susun untuk 8-10crew per break time. Ada masker oksigen dan juga lap belt di setiap ranjang. Rasanya cukup nyaman!

Saya belajar keras selama training, saya di latih untuk menjadi orang yang bisa di andalkan dalam keadaan yang paling buruk sekalipun. Saya adalah petugas keamanan yang menjamin keamanan di pesawat, yang memastikan tidak ada bom atau benda-benda berbahaya di pesawat.

Saya adalah paramedis yang harus tahu bagaimana cara melakukan CPR, yang harus tahu obat-obatan, yang harus tahu bagaimana proses persalinan. Saya adalah wikipedia yang kalau di tanya, “saat ini jam berapa di Honolulu?” saya harus bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan satu kali lirikan jam tangan.

Saya adalah petugas sosial yang memastikan bahwa penumpang-penumpang saya tidak mengalami dehidrasi dan tidak kelaparan selama penerbangan.

Penerbangan pertama saya ke Hawaii berjalan dengan lancar sampai tiba di Hawaii. Cuaca di Hawaii juga sangat cerah, membuat rasa lelah saya langsung hilang dan membangkitkan rasa semangat saya untuk jalan-jalan.


Masih banyak lagi peran yang harus saya mainkan saat pintu pesawat sudah di tutup, dan saya memilih untuk memainkan dan menikmati peran tersebut. Kamu tertarik pada dunia aviasi juga? Kamu mau jadi awak kabin juga? Kenapa tidak? ☺

Text/Photo : @rasellachan