Tas sekolah rusak? Tas bekas? Ataupun tas yang sudah usang? Mungkin untuk kebanyakan orang tas yang sudah tidak terpakai akan langsung dibuang. Tapi tidak untuk kurator dan juga inisiator dari “Field Trip Project Asia” Daisuke Takeya. Awalnya Daisuke terinspirasi saat dia menemukan onggokan tas Randoseru (tas untuk siswa di Jepang), tas tersebut pada awalnya diberikan untuk korban bencana gempa bumi pada tahun 2011 di Jepang.
Tujuan Daisuke membuat project ini yaitu untuk meneruskan gagasan kepada masyarakat tentang bahaya bencana alam. Daisuke sendiri membawa tas tersebut keliling dunia dan dia juga bekerja sama dengan seniman seniman setempat dari berbagai negara. Sebelum ke Indonesia, pameran The Field Trip Project Asia ini udah mampir juga di 20 kota di Jepang hingga pada akhirnya pameran ini sampai ke Singapura, Kanada dan juga Filipina yang melibatkan lebih dari 50 seniman dari berbagai negara. seniman yang ikut berkontribusi dalam pembuatan pameran ini diperbolehkan mengolah tas randoseru dengan konteks lokal mereka masing-masing loh mazzers.
Di indonesia, pemeran ini bekerja sama dengan Ruru Gallery dan melilbatkan 8 seniman yang dipilih berdasarkan keragaman bahasa visual, topik dan juga medium yang digunakan. Selain Jakarta pameran ini bakalan mampir juga ke Aceh, di museum tsunami Aceh dan akan bekerja sama dengan Idrus Bin Harun
Secara langsung project ini ada untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli tentang isu-isu lingkungan khususnya bencana alam.
text/photo : @rezaibr