Seorang visual artist membutuhkan imajinasi tinggi. Dirinya bisa mengekspresikan isi hati, isi kepala dan nalurinya ke dalam sebuah karya. Apa ya rasanya, ketika karya yang kita buat ternyata bisa menyentuh dan dinikmati oleh banyak orang?
Kali ini, Mazzeup.com berkesempatan untuk ngobrol-ngobrol dengan Jati Putra, seorang visual artist di social media Instagram. Berikut adalah wawancara mazzeup (M) dengan Jati Putra (JP).
M: Kak Jati, Boleh jelaskan mengenai konsep karya yang diangkat dalam karya-karya yang ada di instagramnya?
JP: Konsepnya sih sebenernya saya hanya ingin membuat sesuatu yang benar-benar diluar nalar tapi dengan visual yang menarik. Ada beberapa dari karya saya bertema seperti yang terjadi di film Inception-nya Christoper Nolan, I’m a big fan of his movies, terutama Inception.
M: Mulai dari mana sih, kok bisa membuat karya seperti sekarang ini?
JP: Mungkin ini hal yang aneh (atau biasa?), karena saya seorang Graphic Designer tetapi saya tidak ahli dalam hal menggambar manual untuk berkarya. Walaupun begitu, saya bisa menggambar (meskipun tidak bagus-bagus banget, hehe) tetapi lebih ke ilustrasi digital, yang prosesnya menggunakan pen tablet. Dari kelemahan saya yang tidak ahli dalam hal menggambar tersebut, saya mendapati passion saya di digital imaging.
Mulai dari situ saya mencari-cari referensi apa yang menarik untuk saya bikin. dan akhirnya saya menemukan sebuah style yaitu digital collage art. Digital collage art adalah sebuah karya yang prosesnya dengan mengumpulkan beberapa gambar/foto, lalu di croping, dan disatukan menjadi sebuah karya yang memiliki arti atau cerita tersendiri.
M: Apasih pesan yang ingin disampaikan dalam karya-karya Kak Jati?
JP: Hmm, tidak ada pesan khusus sebenarnya. saya bikin karya tersebut dalam rangka mengisi waktu luang dan dalam rangka refreshing pikiran saya, karena dengan membuat karya seperti ini, saya bisa bereksplorasi secara liar.
M: Apa sih seneng dan tantangannya membuat karya seperti ini?
JP: Senangnya, saya bisa menumpahkan ide-ide saya yang tidak masuk diakal, haha.
Tantangannya, mencari ide untuk membuat karya tersebut.
M: Menurut Kak Jati, karya yang mana sih yang paling “seru”?
JP: Menurut saya pribadi, semua karya yang saya bikin seru semua kok. Mungkin para penikmat karya saya yang lebih bisa menilai yang mana yang paling seru, haha.
M: Bagaimana tanggapan mas Jati mengenai apresiasi seni dengan aliran surreal di Indonesia?
JP: Menurut saya, para seniman-seniman maupun desainer dari Indonesia sangat banyak yang suka dan menggeluti style surealisme. tidak tau ya, mungkin karena memang style ini sangat menarik sekaligus penuh tantangan untuk membuatnya.
M: Soal Social Media nih, Sekarang kan followers nya udah sampai 30K dan masih jalan terus, apa sih rasanya?
JP: Rasanya ya ngga nyangka aja sih, ternyata banyak juga yang senang dengan karya-karya saya. padahal awalnya hanya untuk iseng-iseng saja untuk membuat karya ini, dan ternyata karya saya menjadi viral di social media.
M: Gimana Kak Jati bisa keep followers yang udah ada dan attract followers yang baru?
JP: Hmm, ya saya sebisa mungkin akan terus memposting karya-karya saya sesering mungkin, dan untuk attract followers yang baru biasanya ada beberapa media dan akun Instagram lain yang mem-feature karya saya sehingga menjadi viral.
M: Selain di Instagram, karyanya di pasang dimana lagi? mungkin pameran?
JP: Untuk saat ini, karya-karya saya hanya saya publish lewat Instagram saja. karena awalnya memang hanya untuk mengisi waktu luang saja membuat karya ini.
A single dream is more powerful than a thousand realities – J.R.R Tolkien.
So, dreaming is #nothingtolose
[flickr_set id=”72157657573579744″]
Follow for more : @jatiputra