Pemuda bukan berarti pemula. Tapi untuk seseorang yang datang ke Cirebon pertama kalinya untuk makanan, pemula. Pertama kali juga makanan makanan ini kami kenal dari namanya. Nasi lengko, nasi jamblang, empal gentong, mie koclok dan banyak lagi. Hanya saja mengenal nama tidak cukup, harus tahu selanya dimana bisa mendapat yang enak mazzers.
Pertama tama dari keluarga nasi, lengko. Nasi ini seperti nasi campur. Tahu, tempe, toge, serta hal hal lain dengan hijau dan cokelat memenuhi piring. Kalau lapar banget, sambil makan sate kambing. Rasanya enak, tapi kalau kata sumber terpercaya kami, tambahkan kecap manis biar enak sekali. Pada dasarnya, kita memang cuma makan ini sekali.
Masih dari keluarga nasi, nasi jamblang. Jamblang memang terdengar seperti kata yang negatif, tetapi tidak ketika selesai makan nasi jamblang. Nasinya biasa, tapi banyak lauk lauk yang terlihat biasa di mata. Ketika masuk mulut, aw ow aw, mari makan terus. Kalau kamu pernah dengar nasi kucing. Khalayaknya sama, tapi beda daerah. Selain itu, perkedel yang dijual sebagai lauk nasi jamblang mempunyai textur yang berbeda. Kriuk kriuk ketika dimakan, bentuknya seperti tahu bulat walau harganya lebih dari 500 rupiah. Tidak apa, kami ingin satu toples penuh perkedel ini.
Selain keluarga nasi, juga ada keluarga roti panggang di Cirebon. Bukan hal yang luar biasa memang, tapi roti panggang tidak memiliki banyak pilihan makanan. Minuman, hal yang lain. Banyak pilihannya dan setiap tempat ropang punya keindahan tersendiri. Dalam hal ini, es susu ini penuh keindahan di malam yang gelap.
Paragraf diatas hanya intermezzo. Tapi ini adalah inti utama perkulineran Cirebon. Empal Gentong. Dari sebuah gentong tanah liat buatan khusus yang tidak pernah dicuci minimal 3 turunan. Empal yang dimasak di gentong ini akan semakin enak seperti meminum anggur. Kuahnya apalagi. Tambah kerupuk juga apalagi. Nikmat apalagi yang bisa diberikan? Apa… apaaaaaaa.